Back

PEMBINAAN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA GURU PAUD ADITIYA KAB. DELI SERDANG

Pada 5 November 2020 telah berlangsung kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Sumatera Utara. Kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen-dosen UMN AL-Washliyah dari berbagai program studi yaitu prodi PGAUD, Bahasa Inggris, Matematika, dan prodi Bahasa Indonesia tentunya berlangsung sesuai dengan tertib dan sesuai dengan protokol kesehatan.

Terlaksananya pembelajaran di sekolah berarti melakukan optimalisasi kegiatan belajar mengajar (KBM), yang didukung oleh lingkungan pendidikan. Dalam pengertian ini, optimalisasi KBM mengacu pada dinamika penjabaran komponen-komponen dalam KBM. Komponen tersebut perlu terus dikembangkan secara dinamis dengan memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah serta perkembangan IPTEK. Isi pendidikan secara terus-menerus dikembangkan secara serasi dan seimbang agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Upaya mencapai tujuan pembelajaran tematik tentunya perlu mengetahui beberapa hal penting sebagai faktor penunjangnya. Fungsi pembelajaran sekolah adalah sebagai pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan meraih ilmu dan teknologi, peningkatan kemampuan dan keterampilan untuk pelestarian dan pengembangan budaya, saran pengembangan penalaran dan penyebarluasan dalam menyangkut berbagai masalah (Hudha, 2018).

Menurut salah satu dosen Drs. Darajat Rangkuti, M.Pd jar. Upaya peningkatkan kualitas pembelajaran di Aditya dapat kita jabarkan dalam beberapa komponen. Komponen-komponen inti pembelajaran antara lain; merumuskan tujuan pembelajaran, guru, siswa, model-model pembelajaran, dan evaluasi. Akan tetapi, yang menjadi kunci tercapainya pembelajaran di kelas ialah guru. Guru harus mampu menjadi fasilitator saat pembelajaran dengan memilih metode/model pembelajaran yang komunikatif dan efektif. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai komponen pendidikan yang pertama dan utama harus mampu memberikan yang terbaik pada siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai sumber penyampaian ilmu saja, tetapi guru mampu memberikan perhatian secara psikologis pada siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan terjadi jika pembelajaran itu memakai ladasan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan tiga landasan ini tentu saja, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Pemilihan model pembelajaran merupakan faktor penting saat proses pembelajaran.

Pelatihan ini akan mencoba meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemilihan model pembelajaran temtik yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa latar belakang diadakannya pelatihan ini adalah kurangnnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan di lingkungan akademika. Oleh karena itu, sebagai usaha penyelesaiannya guru perlu berpartisipasi dalam pelatihan model-model pembelajaran yang menarik, sehingga pembelajaran akan berhasil sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Sebagai mitra pelaksanaan PKM ini adalah TK Aditiya, berdasarkan analisis identifikasi masalah, maka terdapat permasalahan yang ditemukan adalah:

1. Guru-guru di TK Aditiya masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi

2. Guru-guru di TK Aditiya sebagian besar belum menguasai model pembelajaran yang inovatif.

3. Guru-guru belum mendapat pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan mengajar yang inovatif.

4. Guru-guru membutuhkan pelatihan pembelajaran tematik yang lebih baik.

5. Guru masih sulit mengelola kelas dikarenakan belum banyak pengalaman mengajar