SOSIALISASI TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KEPADA TENAGA PENGAJAR TAMAN KANAK KANAK DI TK ABADI
Pada 8 Desember 2021 telah berlangsung kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di TAMAN KANAK-KANAK DI TK ABADI Sumatera Utara. Kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen-dosen UMN AL-Washliyah dari berbagai program studi yaitu prodi PGAUD, Bahasa Inggris, Matematika, dan prodi Bahasa Indonesia tentunya berlangsung sesuai dengan tertib dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Pendidikan Taman Kanak Kanak merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Pendidikan anak usia dini memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadiannya. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Oleh karena itu, pendidikan untuk anak usia dini khususnya taman kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosional, fisik dan motorik. Menurut Piaget perkembangan kognitif adalah kegiatan seorang anak bagaimana ia beradaptasi dan menginterpretasikan obyek serta kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar dirinya. Kognitif selalu erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang.
Menurut salah satu dosen Novita Friska S.Psi,.M.Psi, Contoh dari kognitif dapat ditunjukan oleh seorang individu ketika sedang belajar, memecahkan masalah hingga membangun suatu ide. Dari pengertian mengenai kognitif, dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif dapat dimaknai sebagai tingkat kemampuan seorang individu dalam berpikir yang meliputi proses pemecahan masalah, mengingat, serta mengambil keputusan. Hal ini dapat diterapkan kepada anak usia dini yang dilakukan melalui bermain sambil belajar seperti, bermain puzzle. Media Puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan dengan bongkar pasang. Berdasarkan pengertian media Puzzle, maka dapat disimpulkan bahwa media Puzzle merupakan alat permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan kognitif anak, yang dimainkan dengan cara membongkar pasang kepingan Puzzle berdasarkan pasangannya. ,ainan yang paling umum adalah blok-blok kayu sederhana berwarna-warni. Mainan rakitan ini sesuai untuk anak yang suka bekerja dengan tangan, suka memecahkan masalah yang terdapat di puzzle dan suka berimajinasi. Manfaat dari bermain puzzle meningkatkan kemampuan berfikir anak dalam memecahkan masalah saat bermain.