PERESMIAN AUDITORIUM UDIN SJAMSUDDIN-DJALALUDDIN LUBIS KAMPUS SYEIKH MUHAMMAD YUNUS
Setelah lama menanti hingga belasan tahun, kini Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah memiliki gedung auditorium baru.
Gedung yang direncanakan berlantai lima tersebut telah menyelesaikan pembangunan tahap pertamanya yakni gedung auditorium dengan fasilitas areal parkir yang luas, basement dan gedung mushollah yang diberi nama Hj Rohana.
Gedung ini ditabalkan namanya sebagai auditorium Udin Sjamsuddin-Djalaluddin Lubis yang berada di kampus Syaikh Muhammad Yunus UMN Al Washliyah Jl Teladan Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota.
Peresmian gedung auditorium tersebut berlangsung Jumat (28/8/2020) dihadiri Ketua PB Al Wasliyah Dr Yusnar Yusuf Rangkuti, Sekjend Al Washliyah KH Masyhuril Khamis, Ketua PW Al Washliyah Dedi Iskandar Batubara yang juga anggota DPD RI asal Sumatera Utara, para tokoh Al Washliyah, Rektor UMN Al Washliyah Dr KRT H Hardi Mulyono K Surbakti yang didampingi wakil rektor (WR) I, Dr H Firmansyah, Dr H Ridwanto, Dr Anwar Sadat.
Rektor mengatakan pembangunan gedung auditorium beserta area parkir dan basement ini telah menghabiskan anggaran Rp 9,1 miliar lebih. Mengawali sejarah kepemilikan gedung tersebut, rektor menjelaskan gedung yang berada di kawasan Stadion Teladan ini milik Al Washliyah yang mulanya berfungsi sebagai sekolah keputrian Al Washliyah.
Lebih lanjut, lahan seluas 3152 m2 ini kemudian difungsikan sebagai rumah sakit putri Al Washliyah setelah sekolah keputrian tersebut ditutup. “Seiring perjalanan waktu rumah sakit tersebut pun tutup dan sejak lama bangunannya hancur dan dikuasai sekelompok orang yang tidak jelas,” kata rektor seraya menambahkan lewat upaya keras dan komitmen kuat akhirnya gedung ini kembali ke Al Washliyah kemudian difungsikan sebagai kantor gerakan Al Washliyah Kota Medan.
“PW Al Washliyah lalu menyerahkan gedung ini ke UMN untuk dikelola agar lebih bermanfaat. Pada masa Wali Kota Dzulmi Eldin yang kita undang untuk peletakan batu pertamanya,” jelas rektor.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk mengurus surat hak milik (SHM) sebagai aset Al Washliyah sehingga tidak ada lagi gugatan dari pihak-pihak lain.
Rektor Hardi menegaskan akan tetap menjalankan amanah baik dari Pengurus Besar maupun Pengurus Wilayah untuk memanfaatkan gedung ini untuk kepentingan Al Washliyah dan terus membangun UMN sebegai kampus terdepan sesuai dengan kemampuan dirinya.
“Kita juga mempersilahkan kepada PB maupun PW jika ingin memanfaatkan gedung ini sebagai kantor mereka,” pungkas Rektor UMN Al Washliyah.