Kuliah Umum Dan Seminar Nasional, Kolaborasi Pgsd, Pg-Paud & Bk Fkip Umn Al Washliyah

Program studi pendidikan guru sekolah dasar (pgsd), pendidikan guru pendidikan anak usia dini (pg-paud) dan bimbingan konseling (bk) fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (fkip) umn al washliyah menggelar kuliah umum dan seminar nasional (9/5). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 mei 2023 lalu. Kuliah umum dan seminar diadakan di aula ok usman kampus abdurrahman syihab umn al washliyah dan diikuti oleh seluruh mahasiswa dari prodi pgsd, pg-paud dan bk.

Kuliah umum ini mengangkat tema deteksi dini anak disleksia sedangkan seminar nasional membahas tentang penguatan pendidikan karakter di lingkungan perguruan tinggi. Kedua tema ini sangat penting untuk dibahas mengingat para peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan calon-calon guru agar nantinya dapat mendeteksi dini jika ada peserta didik yang merupakan anak disleksia, kemudian semua guru harus memiliki karakter yang baik agar dapat mendidik siswanya menjadi baik pula.

Dekan fkip umn al washliyah, dr. Samsul bahri, m.si sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi ini. Ia mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan secara berkelanjutan guna menambah ilmu pengetahuan dan untuk mendukung capaian akreditasi unggul bagi program studi di fkip umn al washliyah.

“tema kuliah umum ini tentang deteksi dini anak disleksia, saya berharap mahasiswa kita (fkip umn al washliyah) sebagai calon guru memiliki kemampuan untuk memperhatikan dan mencoba mengatasi masalah disleksia. Ini juga merupakan suatu kebutuhan dalam rangka pengembangan kualitas. Selain itu juga ini adalah tuntutan akreditasi apalagi kita berharap umn al washliyah di tahun ini atau di tahun yang akan datang akan memperoleh akreditasi unggul” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, narasumber pada kuliah umum yaitu marlinda, s.psi., m.psi., psikolog yang merupakan ketua asosiasi psikolog sekolah indonesia (apsi) wilayah sumatera utara. Dijelaskan bahwa disleksia merupakan salah satu gangguan belajar. Anak disleksia mengalami gangguan pada fungsi dan proses tertentu seperti bahasa, memori, menulis, mengeja dan menghitung. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik, cedera otak, trauma, lahir secara prematur, kelainan pada struktur otak yang berperan dalam kegiatan mnegolah kata dan berfikir, dll. Dibutuhkan observasi untuk mengetahui apakah peserta didik mengalami disleksia atau tidak.

Sedangkan pada seminar nasional kali ini, dr. H. Ahmad darwis, ma, anggota dprd sumut fraksi pks yang menjadi narasumber. Disampaikan bahwa pendidikan karakter di perguruan tinggi sangat diperlukan guna membentuk dan membangun mahasiswa agar menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan nilai ideologi negara indonesia. Selain itu, pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan di perguruan tinggi guna menciptakan lulusan yang bukan hanya cerdas secara akademik tapi juga memiliki karakter yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

254 Views